Sabtu, 01 Juni 2019

Mekanisme Transpor Aktif Pada Sel Hewan

Blog ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari materi sebelumnya yaitu Mekanisme Tranpor Pasif Pada Sel Hewan

Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel.



Transpor aktif juga dipengaruhi oleh muatan listrik yang ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+). Di lingkungan ekstraseluler dan intraseluler, keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa ion Na+ dan K+. ATP memberi sumber energi untuk mengubah bentuk protein membran agar membuka, kemudian pompa mengeluarkan tiga ion Na+  dari intraseluler dan memasukan dua ion K+ ke lingkungan sel.
Pada prosesnya, transpor aktif dibantu olah protein membran sebagai pembawa zat (carrier) dan molekul tersebut. Protein membran memiliki konsentrasi yang berlawanan dengan derajat atau gradien konsentrasi.
Transpor aktif terdiri atas dua tahap, yaitu transpor akti primer dan transpor aktif sekunder. Pada transpor aktif primer, dilibatkan suatu pompa yang secara aktif menghasilkan ion H+ untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif sekunder memanfaatkan kegunaan gradien yang telah ada sebelumnya untuk mengendalikan transpor aktif suatu larutan. 

Eksositosis dan Endositosis
Sel eukariot mempunyai dua mekanisme pengangkutan lainnya, yaitu eksositosis dan endositosis. Kedua mekanisme ini berguna mentransportasikan molekul dan partikel yang berukuran besar. Eksositosis adalah suatu proses pengangkutan bahan yang terdapat di dalam sel melalui proses pembentukan vesikula. Kemudian, vesikula tersebut diekskresikan ke lingkungan ekstraseluler.


Pada endositosis, membran plasma melipat ke bagian dalam (invaginasi) untuk membentuk vesikula yang membawa zat tertentu ke dalam sel. Beberapa bentuk endositosis, diantaranya pinositosis, fagositosis, dan endositosis reseptor termediasi.
Pinositosis (proses sel untuk minum) melibatkan pembentukan vesikula membran dari membran plasma sebagai suatu cara sel untuk menggunakan cairan ekstraseluler. Pinositosis penting bagi sel yang aktif menyerap nutrisi, seperti pada sel di sepanjang usus hewan.
Fagositosis (proses sel untuk makan) melibatkan pembentukan vesikula membran yang berlimpah yang disebut fagosom atau vakuola fagositik. Fagosom dapat memakan partikel besar seperti bakteri. Sel “memakan” sebuah partikel dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang dibelitkan ke sekeliling partikel dan masuk ke dalam vesikula yang dibentuk oleh membran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahan Ajar/Modul Tentang Sel Hewan

Dalam era digital ini, para guru dituntut agar kreatif dalam memilih buku ataupun modul sebagai bahan ajar saat di kelas. Guru juga dituntut...