Sabtu, 01 Juni 2019

Mekanisme Transpor Pasif Pada Sel Hewan

Pada blog ini saya akan membahas mengenai transportasi sel hewan yang lebih cepat daripada transpotasi sel tumbuhan. Apakah saya setuju dengan pernyataan tersebut ?. Ya, saya setuju dengan pernyataan tersebut. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut ?.  Saya memiliki 3 alasan dimana yang menurut saya berpengaruh pada topik essay ini.


Alasan pertama dan menurut saya yang utama adalah dimana transportasi dipengaruhi oleh dinding sel dan juga membrane sel. Seperti yang sudah saya tulis diatas, salah atu perbedaan dari sel tumbuhan dan juga sel hewan adalah ada tidaknya dinding sel. Pada sel tumbuhan terdapat lapisa yang cukup tebal yang melindungi organel-organel yang ada didalamnya. Ya, itu adalah dinding sel.  Dinding sel juga berfungsi sebagai penyaring dari zat-zat keluar maupun masuk ke dalam yang dibutuhkan sel yang akan masuk ke dalam sel. 

Dan juga membran juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan dinding sel yaitu melakukan seleksi terhadap zat-zat yang masuk ke dalam maupun keluar sel. Dan di sel hewan tidak terdapat dinding sel. Disini saya menganggap bahwa pada sel tumbuhan dibutuhkan waktu yang lebih lama dari pada sel hewan dikarenakan zat-zat yang ingin keluar masuk sel harus melewati 2 penghalang yang siap menyaring apapun. Dinding sel juga bersifat semi permeabel yang hanya bisa dilalui oleh zat-zat tertentu. Tidak seperti sel hewan yang hanya memiliki 1 penyari yaitu membran sel.
Alasan yang kedua mengapa saya setuju bahwa transportasi pada sel tumbuhan lebih lambat dari sel hewan adalah dikarenakan jumlah organel-organel yang terdapat pada sel tumbuhan lebih banyak dari pada yang ada di sel hewan. Organel sel adalah salah satu dari beberapa struktur dengan fungsi khusus yang berada pada sitoplasma sel, pada sel eukariotik. Suatu struktur dapat dikatakan organel jika struktur tersebut padat dan berada di dalam kulit atau dalam hal ini membran sel. Tentu saja banyak sedikitnya organel yang ada di dalam sel mempengaruhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu sel.
Karena organel sel pada sel tumbuhan lebih banyak dari sel hewan, otomatis sel tumbuhan membutuhkan lebih banyak nutrisi sehingga menyerap lebih banyak zat-zat yang dibutuhkan. Tidak seperti sel hewan yang memiliki organel sel lebih sedikit dari sel tumbuhan. Banyaknya zat-zat yang diangkut ini mestinya berpengaruh soal waktu yang dibutuhkan untuk transportasinya. Sehingga proses transportasi pada sel tumbuhan lebih lama dari pada sel hewan.


Alasan ketiga saya dan yang terakhir adalah berhubungan dengan hukum gravitasi. Kita tahu bahwa sel tumbuhan hanya bisa memindahkan zat-zat dengan satu arah saja yaitu keatas. Berbeda dengan hewan yang transportasi sel nya yang menuju kesegala arah. Tumbuhan mengambil zat-zat tertentu, contohnya adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan unsur hara yang ada di dalam tanah yang kemudian diserap oleh akar. Transportasi sel nya akan terhambat karena adanya gaya adhesi dan gaya kapilaritas yang menyebabkan arah trasportasi sel tumbuhan ke atas. Hal ini berhubungan dengan hukum gravitasi. 

Gravitasi selalu menekan ke arah bawah. Adanya gaya gravitasi di bumi menyebabkan transportasi pada sel tumbuhan yang hanya memiliki satu arah yaitu ke atas sedikit terhambat oleh gaya gravitasi yang menekan ke bawah sehingga waktu yang diperluakan untuk melakukan tranportasi sel lebih lama. Berbeda dengan sel hewan yang arah transportasi selnya yang kesegala arah, gaya gravitasi tidak akan terlalu berpengaruh karena arah nya tidak teratur. Transportasi sel pada sel hewan dengan arah tentunya lebih cepat karena terbantu oleh gaya gravitasi yang menekan ke bawah. Dan itu lah ketiga alasan yang membuat saya setuju bahwa transpotasi pada sel tumbuhan lebih lambat dari pada tranportasi pada sel hewan.


Transportasi sel dibedakan menjadi dua yaitu transport aktif dan juga transport pasif. Transpor pasif masih dibagi menjadi 3 yaitu difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan juga osmosis. Sedangkan tranpor aktif dibedakan menjadi 3 juga yaitu pompa ion, endositosis, dan juga eksositosis. Dan ada 3 alasan mengapa saya setuju bahwa transportasi sel tumbuhan lebih lambat daripada sel hewan. Alasan pertama adalah tumbuhan memilik dinding sel dan juga membran sel sebagai penghalang zat-zat yang akan keluar masuk ke sel. Alasan kedua adalah organel sel tumbuhan lebih banyak sehingga membutuhkan energi yang banyak pula untuk metabolism, dan jika membutuhkan banyak energi maka transportasi akan membawa banyak zat energi, sehingga membuat waktunya lebih lama. alasan terakhir adalah hubungan antara transportasi sel dengan gaya gravitasi bumi.
Membran sel berperan dalam pergerakan ion atau molekul dari dalam ataupun dari luar sel. Nah kali ini kita akan membahas Mekanisme Transpor pada Membran Sel yang meliputi Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, serta Eksositosis dan Endositosis.
DIFUSI
Difusi adalah pergerakan atom atau molekul berupa gas atau cairan (larutan). Atom atau molekul tersebut bergerak dari larutan berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga keadaan larutan menjadi seimbang. Pergerakan tersebut terjadi melalui membran semipermiabel.

Difusi didorong oleh energi kinetik yang dimillki oleh molekul. Ketika seseorang menyemprotkan obat anti nyamuk atau minyak wangi, maka molekul-molekul yang disemprotkan akan bergerak memenuh seluruh ruangan. Meskipun kita berada agak jauh dari ruangan, kita masih dapat menciumnya.
Kecepatan difusi bergantung pada suhu, ukuran, dan tipe molekul yang berdifusi. Moleku-molekul menyebar lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dibanding pada suhu yang rendah. Molekul-molekul yang kecil berdifusi lebih cepat daripada molekul yang besar.
Pengambilan oksigen oleh sel melalui respirasi seluler merupakan salah satu contoh difusi. Gradien konsentrasi mendukung terjadinya pergerakan dengan arah tersebut sehingga oksigen yang terlarut dapat menembus membran sel.
Dikenal dua macam difusi, yaitu difusi sederhana dan difusi berfasilitas.
1) Difusi sederhana melalui membran atau difusi sederhana.
Difusi ini identik dengan pengertian difusi yang telah dijelaskan sebelumnya.
2) Difusi berfasilitas atau difusi dipermudah
Difusi berfasilitas dapat diartikan sebagai transportasi zat yang dibantu oleh molekul pembawa yang mirip pori-pori, dan bagian dari membran plasma. Molekul pembawa ini (carrier) berupa protein integral yang membentuk saluran, sehinga dapat mempercepat transport zat. Contoh difusi berfasilitas adalah transportasi ion kalium dari luar sel ke dalam sel. Konsentrasi ion kalium di sel lebih tinggi daripada di dalam sel.
OSMOSIS

Osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi rendah (pelarut lebih banyak dibandingkan terlarutnya) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (pelarut lebih sedikit dibandingkan terlarutnya). Dengan kata lain, osmosis merupakan peristiwa perpindahan molekul pelarut dari larutan dengan kepekatan rendah menuju larutan yang memiliki kepekatan tinggi.



Peristiwa osmosis terjadi pada sel. Peristiwa tersebut bergantung pada perbandingan konsentrasi larutan yang terdapat di dalam dan di luar sel.
Jika konsentrasi larutan di luar sel lebih rendah daripada larutan di dalam sel, berarti sel berada dalam larutan hipotonik. Sementara itu, jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi daripada larutan di dalamsel, berarti sel berada dalam larutan hipertonik. 
Bagaimana kondisi sel hewan dan sel tmbuhan ketika berada dalam suatu larutan dengan konsentrasi yang berbeda? Pelajari tabel berikut.

Tabel Perbandingan Kondisi Sel dalam Konsentrasi Larutan yang Berbeda
Larutan
Hipertonik
Larutan
Isotonik
Larutan
Hipertonik
Sel Hewan
Sel akan mengerut (krenasi)
Sel tetap seperti semula
Sel akan membengkak dan akhirnya pecah karena air masuk secara berlebihan (hemolisis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahan Ajar/Modul Tentang Sel Hewan

Dalam era digital ini, para guru dituntut agar kreatif dalam memilih buku ataupun modul sebagai bahan ajar saat di kelas. Guru juga dituntut...